Dari Berbagai Asa Perempuan

Perempuan mendengar seperti dalamnya sungai. Meski dasarnya berupa pasir, tapi masih menyimpan kedalaman lagi. (aik Mj)

Perempuan mendengar setiap ucapan lebih dari mendengar. Mendengar hingga diresapinya ke dalam hati. (aik Mj)

Hei Anda, laki-laki yang terhormat! Jangan pernah berkata manis hingga bisa membuat perempuan berbunga, jika dibalik kata itu ada pisau yang siap mematahkan tangkainya. (aik Mj)

Mungkin kau memang parlente, tapi aku yang lusuh tak akan mudah kau sakiti. (aik Mj)

Mengapa yang mudah mendapatkan hati perempuan malah berbangga, itu hanya sebuah rasa pamer yang sama sekali tidak berarti di mataku. (aik Mj)

Aku tak akan pernah merubah apa yang ada pada diriku, selagi itu memang keinginan sendiri untuk kebaikan dan kenyamananku, atau juga, jikalau itu permintaan dari laki-laki suci. (aik Mj)

Lambat laun, aku mencium bau busuk di balik pintu yang selama ini coba dibuka oleh orang-orang di dekatku. Ternyata bau busuk itu berasal dari orang yang bahkan melekat dengan hatiku. Dan akhirnya aku benar-benar tahu, bahwa kau benar-benar berbau busuk karena menyimpan hati perempuan lain di balik tubuh wangi palsumu. (aik Mj)

Aku bukan membenci laki-laki, aku hanya tidak percaya dengan tatapan mereka. Dan aku menatap kembali dengan tajam agar mereka tidak begitu saja mengusikku. (aik Mj)

Terlihat begitu jumawa, Aku hanya cukup membalas dengan tatapan tajam jika dia mencoba mengusik kenyamananku. (aik Mj)

Suatu saat jika waktunya tiba, tanpa diminta pun, aku akan menyematkan namanya dibelakang namaku. (aik Mj)

Jika itu untukmu, aku akan sedia bertapa dengan jiwa dan ragaku teruntuk laki-laki suci. (aik Mj)


Engkau laki-laki suci karena telah memberikan bukti, tanpa diminta pun, aku akan mengabdi. Mengabdi dengan darah maupun hati, bahkan aku rela mati. (aik Mj)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori-Teori Asaz Religi

Teori Evolusi Kebudayaan Part I

Pendekatan Studi Media & Antropologi Media