Postingan

Pelibatan Masyarakat-Indonesia Mengajar

Gambar
tantangan5haribercerita-harike2-Beran19abunng-CPMXIX Penelitian di Masyarakat pesisir Sendangbiru Malang (Sep-2015) Hidup di lingkungan baru, masyarakat baru dan suasana baru tentu tidak mudah, apalagi dengan membawa sebuah misi besar. Dulu   saat kuliah di jurusan Antropologi, saya terbiasa dengan pendekatan life in atau tinggal bersama masyarakat setempat sebagai induk semang. Hal ini saya lakukan agar dapat lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat setempat untuk misi pribadi yakni memperoleh data penelitian. Dalam GIM hal ini tentu berbeda karena hidup di tengah masyarakat sasaran harus melibatkan masyarakat untuk sama-sama bergerak mewujudkan misi mendorong gerakan pendidikan di daerah penempatan. Pendekatan yang saya pelajari   dari IM selama pelatihan ini, untuk melibatkan masyarakat adalah dengan melihat potensi ( Appreciative Inquiry ) masyarakat sebagai dasar agar bisa menyelesaikan permasalahan dan tantangannya sendiri. Langkah yang dilakukan dengan menggunakan t
Gambar
Gayatri Rajapatni Permpuan dibalik Kejayaan Majapahit (Dari Buku Emile Drake) Prajnaparamitha Saya tahu buku ini saat ada bazar buku tahun lalu yang diadakan oleh himpunan mahasiswa tempat saya belajar. Saat itu buku ini masih bersegel dan hanya bisa membiarkan hati saya tertarik oleh sampulnya, sampai pulang dengan sangat cantik gambar arca Prajnaparamitha terus membanyangi pikiran. Akhirya buku ini tak hanya menjadi bayangan saja, saya bisa membaca buku ini, meski dari pinjaman salah seorang teman. Mungkin banyak hal yang saya sukai dalam hidup ini, dan masuk salah satu daftar teratas adalah tentang pengetahuan sejarah. Dulu jurusan kuliah yang diambil Ayah adalah Kewarganegaraan, namun tiadak hanya PKN yang diajarkan, beliau juga menjadi seorang guru sejarah di SD dan kakak saya memilih jurusan sejarah untuk S-1nya. Mungkin saya terpengaruh oleh mereka, namun serasa saya tidak hanya sekedar terpengaruh, saya benar-benar menemukan sejarah dalam hati saya. Seperti  penuli

Sepercik Asa: Rupasampat Wahyabiantara

Gambar
Bukankah sebuah bangunan kuat selalu memiliki tiang atau pondasi, bukankah seseorang untuk menjadi  kuat juga harus memiliki idiom-idiom yang harus dipegang oleh dirinya? Dan idiom-idiom itu bisa berasal dari apa saja, termasuk dari benda mati sekalipun yang ternyata membisikkan suara. Bagi saya, isu-isu suborninasi perempuan dan ketidakadilan gender memang harus terus disuarakan sampai sebuah utopis tentang perlakuan yang bisa menghargai dan menempatkan posisi perempuan secara terhormat, bisa disadari atau bahkan mendekati terwujud dalam setiap masyarakat, meskipun bentuknya nanti antara kelompok masyarakat satu dan lainnya berbeda, karena memang kondisi sosio-kultural setiap masyarakat berbeda. Perempuan yang berkedudukan sebagai pelaku (subjek) juga tidak seharusnya hanya menuntut atau melawan hal di atas, tetapi juga harus memperkaya kualitas diri hingga memiliki kekuatan dan kuasa mutlak atas dirinya.             Rupasampat Wahyabiantara , adalah sebuah slogan filosofis s

Gender dan Ekonomi

Gambar
Pembagian Kerja: Pengakuan Kesetaraan Gender dalam Kuasa Laki-laki Perempuan dalam beberapa budaya di dunia hampir memiliki konteks yang sama. Menjadi kaum nomer dua. Seperti dalam konteks budaya Jawa, perempuan disebut sebagai “ kanca wingking” (teman di dapur) yang berarti perempuan yang mengurusi masalah rumah tangga. Ada juga ungkapan  “ swarga nunut, neraka katut” (ke surga ikut, ke neraka pun terbawa). Maka hal itu berarti nasibn istri tergantung pada suaminya. Seperti yang terefleksi pada gambar di bawah, seorang ibu yang mengambil air untuk keperluan rumah tangga. Pekerjaan rumah dianggap sebagai sebuah kewajiban, hal yang memang sudah seharusnya dikerjakan perempuan. Ketika sang suami bekerja di sektor luar, maka sang istri tetap berkecimpung di tempatnya. Di Dapur. Di Rumah. Pada abad ke 20 perempuan mulai sadar akan posisi yang selama ini mereka peroleh. Dari dapur ke perusahaan. Itulah sepak terjang yang dilakukan perempuan sebagai usaha pembuktian kemampuan dan

Dari Berbagai Asa Perempuan

Perempuan mendengar seperti dalamnya sungai. Meski dasarnya berupa pasir, tapi masih menyimpan kedalaman lagi. (aik Mj) Perempuan mendengar setiap ucapan lebih dari mendengar. Mendengar hingga diresapinya ke dalam hati. (aik Mj) Hei Anda, laki-laki yang terhormat! Jangan pernah berkata manis hingga bisa membuat perempuan berbunga, jika dibalik kata itu ada pisau yang siap mematahkan tangkainya. (aik Mj) Mungkin kau memang parlente, tapi aku yang lusuh tak akan mudah kau sakiti. (aik Mj) Mengapa yang mudah mendapatkan hati perempuan malah berbangga, itu hanya sebuah rasa pamer yang sama sekali tidak berarti di mataku. (aik Mj) Aku tak akan pernah merubah apa yang ada pada diriku, selagi itu memang keinginan sendiri untuk kebaikan dan kenyamananku, atau juga, jikalau itu permintaan dari laki-laki suci. (aik Mj) Lambat laun, aku mencium bau busuk di balik pintu yang selama ini coba dibuka oleh orang-orang di dekatku. Ternyata bau busuk itu berasal dari orang yang

Kebun Teh Lawang, Kabupaten Malang

Gambar
Episode: Jelajah Jalan Setapak Ternyata Bunga Teh dan Bunga Jambu itu, tidak beda Jauh AGROWISATA: PERKEBUNAN TEH DESA WONOSARI, LAWANG, MALANG Sedari pagi cauaca di kota Malang tak pasti, sebentar panas sebentar mendung. Siang itu saya dan seorang sahabat (reoholik juga) harap-harap cemas, setidaknya cukuplah mendung dan jangan sampai hujan karena kami berencana untuk bermain ke perkebunan teh di daerah Lawang, Kabupaten Malang. tidak sampai satu jam setelah menyusuri jalan kota Malang, Blimbing dan Singhasari kami sudah sampai di daerah Lawang. Suhu ,memasuki daerah ini awalnya biasa-biasa saja. Tapi setelah naik beberapa km ke atas saya menemui pohon-pohon kelengkeng di halaman rumah penduduk yang kami lewati. Terlihat poho-pohon tinggi itu berbuah bungkusan anyaman daun kelapa. Karena buah kelengkeng di pohon tersebut harus dibungkus, mungkin agar cepat matang dan jika jatuh tidak sembarangan ditemu orang. Maklumlah..harganya lumayan mahal. Beberapa km ke atas saya men