Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2014

Sepercik Asa: Rupasampat Wahyabiantara

Gambar
Bukankah sebuah bangunan kuat selalu memiliki tiang atau pondasi, bukankah seseorang untuk menjadi  kuat juga harus memiliki idiom-idiom yang harus dipegang oleh dirinya? Dan idiom-idiom itu bisa berasal dari apa saja, termasuk dari benda mati sekalipun yang ternyata membisikkan suara. Bagi saya, isu-isu suborninasi perempuan dan ketidakadilan gender memang harus terus disuarakan sampai sebuah utopis tentang perlakuan yang bisa menghargai dan menempatkan posisi perempuan secara terhormat, bisa disadari atau bahkan mendekati terwujud dalam setiap masyarakat, meskipun bentuknya nanti antara kelompok masyarakat satu dan lainnya berbeda, karena memang kondisi sosio-kultural setiap masyarakat berbeda. Perempuan yang berkedudukan sebagai pelaku (subjek) juga tidak seharusnya hanya menuntut atau melawan hal di atas, tetapi juga harus memperkaya kualitas diri hingga memiliki kekuatan dan kuasa mutlak atas dirinya.             Rupasampat Wahyabiantara , adalah sebuah slogan filosofis s