Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

puisi analogi

Gambar
Puisi Analogi, emang ada??? Dibikin ada aja! Tanaman Patah Tulang Ya…patah tulang itu terlihat hijau Dahannya yang tegak lurus Sangat meyakinkan, bahwa dirinya kuat Pandanganku mulai mendekat Tidak, patah tulang itu tidak kuat Kulitnya memang hijau, tapi keriput dan layu Bagaimana bisa? Ini musim penghujan! Air   turun deras tanpa jeda Dia…patah tulang itu Tanaman yang kuat dari kejauhan Namun   dalam dirinya Ia begitu rapuh, merindukan kesegaran air Yang benar-benar menyejukkan jiwanya Kukira   namanya bukan hanya sekedar patah tulang… Tapi dia juga bernama patah jiwa dalam masanya Aik Mj  
Gambar
Ranah 3 warna Pengarang           : Ahmad Fuadi Tahun Terbit       : 2011 Tebal                      : 470 Halaman Penerbit               : PT.Gramedia Siapa yang Sabar akan Beruntung                 Novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara   karangan A.fuadi ini melanjutkan kisah Alif yang mati-matian mimpi-mimpinya,semangat untuk mengejar impianya belajar di Amerika tetap berapi-api. Namun seiring perjalanan hidupnya itu terjangan cobaan silih berganti menghampirinya.                 Perjalanan pertama Alif setelah lulus dari Pondok Madani adalah kerja keras Alif untuk bisa masuk ke ITB dengan latar belakang pendidikan pesantren dan tanpa memegang ijazah SMA. Tapi berkat kesungguhan usahanya yang terinspirasi   dari tim dinamit Denmark dan mantra andalannya “man jadda wajadda” (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) akhirnya dia bisa berkuliah di UNPAD meskipun bukan di ITB. Ranah ke 1 yang dipijaki Alif adalah kota kembang (Bandung),lintasan hidupnya tidak selalu mulus,tragedi

cerpen remaja

Hati Merah             Hari pertamaku, sial ..sial..sial sekali…memang aku baru disini,aku masih beradaptasi dengan lingkungan kerjaku yang baru ini,Stasiun “ Kota   Baru”,Malang sebagai wakil Kepala Stasiun ,otomatis aku harus bias mengontrol semuanya.Sialnya baru hari pertama,aku sudah flu berat karena udara disini sangat dingin yang berbeda jauh dengan Stasiun Purabaya di Surabaya tempat asal dinasku.terlebih lagi sialnya hari ini dompetku hilang saat mengawasi kelancaran jalannya bus yang berhenti dan on the way.memang hari ini adalah hari jum’at banyak sekali penumpang yang hendak pulang atau pergi ke Malang,suasananya sangat padat dan sesak sampai-sampai tak terasa dompetku lenyap.Ah…ya sudahlah ..tapi memang uang 300rb hilang sudah,untungnya KTP dan SIM kuletakkan di dalam tas kerjaku.Hari pertama sudah ada yang mengganjal di hatiku.Ceritanya… Sekitar jam 16.00 WIB aku berjalan mengawasi keadaan stasiun   ada seorang wanita berswiter hijau muda sangat anggun,rambutnya sebahu ter

Tanaman penyerap polusi

Gambar
Tanaman Penyerap Polusi Polusi udara sudah sering  kita hirup dan jika terus-terusan menghirup udara berpolusi bagaimana jadinya sistem pernafasan dan kesehatan tubuh menerima semua itu secara terus-menerus.                 Banyak cara yang dapat  dilakukan agar udara yang kita hirup bisa sedikit lebih  terjamin. Tanaman yang sering dianggap sepele dan sering kita temui  bisa dijadikan salah satu penangkal polusi udara seperti lidah mertua (Sansevieria Trifasciata) dan pohon palem (Chrysalidocarpus Lutescens) ,tanaman ini berfungsi untuk meyerap udara-udara  kotor. Maka dari  itu ada baiknya pemerintah dadrah menanam tanaman ini d i sepanjang jalan raya terutama di arus transportasi perkotaan yang polusinya cukup akut.

cerpen remaja

                                                                     AKU SALAH Mata sipit itu mulai terbuka secara perlahan, beberapa detik lamanya mata Adit memandang genting merah kusam kamarnya, sebuah teriakan melengking memanggil namanya berkali-kali. “Dit… cepat bangun, jejaka kok jam segini masih belum njembul. Jangan jadi belekok! Cepat bangun dit ! bantu emak bersihin kandang”. Suara itu bagai knalpot motor bebek keluaran tahun 75-an yang tersumbat lumpur sawah. “hemm, dasar emak baru juga jam lima pagi” gerutu Adit sambil melangkah menuju sumur di belakang rumah untuk cuci muka dan gosok gigi, setelah ia rasa cukup tanpa melepas sarung dipundaknya ia langsung mengambil sapu lidi untuk membantu emak membersihkan kandang ayam peninggalan bapaknya. “sungguh kegiatan yang masih tradisional dan original” gumamnya dalam hati. Memang disiklus modernisasi yang sudah sampai tahap tinggal landas ini kehidupan adit di desa masih dalam tahap beternak dan bertani. Seperti namanya pul