Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Gender dan Ekonomi

Gambar
Pembagian Kerja: Pengakuan Kesetaraan Gender dalam Kuasa Laki-laki Perempuan dalam beberapa budaya di dunia hampir memiliki konteks yang sama. Menjadi kaum nomer dua. Seperti dalam konteks budaya Jawa, perempuan disebut sebagai “ kanca wingking” (teman di dapur) yang berarti perempuan yang mengurusi masalah rumah tangga. Ada juga ungkapan  “ swarga nunut, neraka katut” (ke surga ikut, ke neraka pun terbawa). Maka hal itu berarti nasibn istri tergantung pada suaminya. Seperti yang terefleksi pada gambar di bawah, seorang ibu yang mengambil air untuk keperluan rumah tangga. Pekerjaan rumah dianggap sebagai sebuah kewajiban, hal yang memang sudah seharusnya dikerjakan perempuan. Ketika sang suami bekerja di sektor luar, maka sang istri tetap berkecimpung di tempatnya. Di Dapur. Di Rumah. Pada abad ke 20 perempuan mulai sadar akan posisi yang selama ini mereka peroleh. Dari dapur ke perusahaan. Itulah sepak terjang yang dilakukan perempuan sebagai usaha pembuktian kemampuan dan

Dari Berbagai Asa Perempuan

Perempuan mendengar seperti dalamnya sungai. Meski dasarnya berupa pasir, tapi masih menyimpan kedalaman lagi. (aik Mj) Perempuan mendengar setiap ucapan lebih dari mendengar. Mendengar hingga diresapinya ke dalam hati. (aik Mj) Hei Anda, laki-laki yang terhormat! Jangan pernah berkata manis hingga bisa membuat perempuan berbunga, jika dibalik kata itu ada pisau yang siap mematahkan tangkainya. (aik Mj) Mungkin kau memang parlente, tapi aku yang lusuh tak akan mudah kau sakiti. (aik Mj) Mengapa yang mudah mendapatkan hati perempuan malah berbangga, itu hanya sebuah rasa pamer yang sama sekali tidak berarti di mataku. (aik Mj) Aku tak akan pernah merubah apa yang ada pada diriku, selagi itu memang keinginan sendiri untuk kebaikan dan kenyamananku, atau juga, jikalau itu permintaan dari laki-laki suci. (aik Mj) Lambat laun, aku mencium bau busuk di balik pintu yang selama ini coba dibuka oleh orang-orang di dekatku. Ternyata bau busuk itu berasal dari orang yang

Kebun Teh Lawang, Kabupaten Malang

Gambar
Episode: Jelajah Jalan Setapak Ternyata Bunga Teh dan Bunga Jambu itu, tidak beda Jauh AGROWISATA: PERKEBUNAN TEH DESA WONOSARI, LAWANG, MALANG Sedari pagi cauaca di kota Malang tak pasti, sebentar panas sebentar mendung. Siang itu saya dan seorang sahabat (reoholik juga) harap-harap cemas, setidaknya cukuplah mendung dan jangan sampai hujan karena kami berencana untuk bermain ke perkebunan teh di daerah Lawang, Kabupaten Malang. tidak sampai satu jam setelah menyusuri jalan kota Malang, Blimbing dan Singhasari kami sudah sampai di daerah Lawang. Suhu ,memasuki daerah ini awalnya biasa-biasa saja. Tapi setelah naik beberapa km ke atas saya menemui pohon-pohon kelengkeng di halaman rumah penduduk yang kami lewati. Terlihat poho-pohon tinggi itu berbuah bungkusan anyaman daun kelapa. Karena buah kelengkeng di pohon tersebut harus dibungkus, mungkin agar cepat matang dan jika jatuh tidak sembarangan ditemu orang. Maklumlah..harganya lumayan mahal. Beberapa km ke atas saya men