Ranah 3 warna
Pengarang          : Ahmad Fuadi
Tahun Terbit      : 2011
Tebal                     : 470 Halaman
Penerbit              : PT.Gramedia
Siapa yang Sabar akan Beruntung
                Novel kedua dari trilogi Negeri 5 Menara  karangan A.fuadi ini melanjutkan kisah Alif yang mati-matian mimpi-mimpinya,semangat untuk mengejar impianya belajar di Amerika tetap berapi-api. Namun seiring perjalanan hidupnya itu terjangan cobaan silih berganti menghampirinya.
                Perjalanan pertama Alif setelah lulus dari Pondok Madani adalah kerja keras Alif untuk bisa masuk ke ITB dengan latar belakang pendidikan pesantren dan tanpa memegang ijazah SMA. Tapi berkat kesungguhan usahanya yang terinspirasi  dari tim dinamit Denmark dan mantra andalannya “man jadda wajadda” (siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil) akhirnya dia bisa berkuliah di UNPAD meskipun bukan di ITB. Ranah ke 1 yang dipijaki Alif adalah kota kembang (Bandung),lintasan hidupnya tidak selalu mulus,tragedi kematian ayahnya membayangi ia akan putus kuliah namun nasihat dari amaknya begitu mengakar di otaknya bahwa Alif harus lebih kuat  dan bisa bangkit. Bekerja dengan berbagai profesi sampai jatuh bangun Alif lakoni demi membiayai kuliahnya dan berbagai cobaan masih berdatangan higga ia sadar bahwa mantra pertamanya tidaklah cukup untuk menghadapi hidup,ia teringat mantra kedua yang pernah diajarkan di PM dulu yaitu “man shabara zhafira” (siapa yang sabar akan beruntung).
                Sebelum lulus sarjana Alif mati-matian berjuang untuk meperoleh beasiswa keluar negeri  ke Kanada. Dalam perjalanan ke Kanada Alif dan rekan-rekannya mampir ke Yordania ranah ke 2.
                Berlanjut Ranah ke 3 yang dipijaki Alif adalah Saint Raymond,Kanada salah satu Negara di benua Amerika seperti impianya selama ini disini lembaran hari-harinya juga tak luput dari problem . Setahun kemudian Alif  kembali ke Indonesia, rupanya dua mantra itu berhasil mengantarkan ia menjadi sarjana dan menggapai mimpinya.
                Pesan moral dan spirit dari novel ini adalah bagaimanapun tingginya impian tetap wajib dibela habis-habisan meski hidup sudah digulung nestapa akut. Hanya dengan bersungguh-sungguh kita dapat menemukan jalan sukses. Dan hanya dengan kesabaran takdir terkuak menjadi nyata. Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi orang yang kukuh dan sabar.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori-Teori Asaz Religi

Teori Evolusi Kebudayaan Part I

Pendekatan Studi Media & Antropologi Media