Sejarah DC Comics



Review dan Representasi Secret Origin The Story of DC Comics
sumber gambar: wikipedia.org
Komik, cerita bergambar dengan kontinyuitas cerita yang mengalir. DC Comics adalah salah satu perusahaan komik terbesar di Amerika, DC telah mengalami perjalanan panjang selama beberapa periode dalam dunia perindustrian Amerika. Berawal dari kisah duo Amerika yakni Harry Donafel D dan Joseph L yang bekerja sama menerbitkan majalah bernama “Pulp Magazine” pada tahun 1930 dengan cover bergambar setengah tubuh wanita telanjang, tentu saja pada masa itu banyak orang menilai dan memprotes mereka karena majalah Pulp dirasa bermuatan pornografi.
Pada waktu itu Skip-skip komik sedang populer dan banyak ditemukan di penjual-penjual koran atau toko buku dari sinilah kedua pemuda Amerika ini mengambil inisiatif untuk menerbitkan sebuah komik, tak lama berselang lahirlah komik perdana mereka yaitu “Fun Comics”. Selanjutnya DC didirikan tahun 1934 oleh keduanya dengan kolaborasi beberapa penulis yang selanjutnya diberi julukan detektif komik dengan karya-karya bermuatan aksi (action comics) anti pornografi. Tokoh pertama yang dirilis adalah Superman (oleh Jerry & Joe), seorang manusia super luar angkasa yang menyamar menjadi manusia bumi dan menjadi penyelamat bagi banyak orang. Karakter tokoh ini langsung booming dikalangan masyarakat Amerika hingga mampu mendobrak pasar, bahkan kepopuleran superman membawa pengaruh ke berbagai bidang mulai dari industri garmen yang banyak membuat kaos supermen, industri makanan seperti sereal dan kotak makan supermen dan lainnya. kemunculan superman dapat kita identifikasi dengan pendekatan ekonomi  bahwa media menjadikan superman sebagai commodification, komoditas barang dagangan yang disuguhkan kepada masyarakat hingga mempengaruhi sosio-kultur kehidupan mereka. setelah berhasil dengan tokoh pertama DC ingin berinovasi kembali dengan kemunculan seorang tokoh baru yang akhirnya batman muncul sebagai tokoh tersebut. Seiring berkembangnya pola pikir masyarakat karakter batman dibuat lebih realistis dari tokoh sebelumnya tanpa menghilangkan unsur hero, seperti yang diharapkan kesuksesan batman bisa menyaingi seniornya. Kesuksesan DC mulai banyak disoroti oleh banyak kalangan, DC yang hanya memilki tokoh hero laki-laki dianggap terlalu maskulin dan tidak menanggapi adanya feminisme padahal di Amerika persamaan hak telah ada dalam kehiupan sehari-hari. DC tak kehabisan ide untuk menanggapi issu sosial masyarakat dengan menciptakan wanita hero yang bernama wonder women sebagi sosok ibu dalam komoditas DC. Tiga manusia super ini menjadi ikon DC dan mencapai kesuksesan luar biasa dimasa itu. Ketiganya tidak hanya membawa keuntungan ekonomi tapi juga merubah budaya masyarakat menjadi heroistik mulai dari life style, industri, pola pikir dan tingkah laku masyarakat terutama kalangan anak-anak. Masa ini disebut sebagi The Golden age.
Setelah beberapa serial tiga tokoh superhero diterbitkan cukup lama DC melahirkan tokoh-tokoh superhero lain yang lebih variatif seperti The Flash, Gren Arrow dan Captain Marvel yang juga sukses di pasaran. Beriringan masa itu dunia sedang bergejolak karena PD II, fenomena politik ini mempengaruhi produktivitas serial-serial DC yang menggambarkan superhero-superhero melawan musuh dari sekutu Amerika seperti Jerman (Nazi), Itali dkk dan berakhir dengan kemenangan dipihak superhero (pihak Amerika) secara tidak langsung komunikasi politik terjadi disini pelabelan kekuatan pemerintah Amerika akan menang melawan rivalnya dicitrakan untuk mendapatkan kesan positif rakyatnya. Setelah PD II mereda cerita yang dibuat kembali seperti semula namun tidak terlepas dengan kisah-kisah perlawanan terhadap musuh yang cenderung statis dan ada satu serial yang menggambarkan adanya pemakaian narkoba oleh musuh, disinilah permasalahan sosial mulai muncul kembali komik menjadi salah satu media populer yang digemari anak-anak membawa dampak terhadap tingkah laku pemberontak dari imitasi tokoh superhero favoritnya dan protes keras masyarakat mengenai narkoba yang ada dalam salah satu serial tersebut. Berangkat dari masalah ini hingga dihasilkan comic code (kode etik komik) yang harus dipatuhi rumah produksi dan penerbit. Fenomena protes masa dan lahirnya kode etik dapat kita representasikan bahwa media tak mungkin lepas dari organisasi  dan spasial masyarakat, selain pengaturan organisasi dari internal media tersebut juga harus mematuhi aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pihak yang berwenang dan menanggapi mainset masyarakat sebagi control sosial untuk kelangsungan produksinya. Bagi DC masa ini disebut sebagai The Silver Age.

Periode selanjutnya yaitu “The Bronze age”, periode ini serial  action comics dihadirkan secara lebih segar dengan menggabungkan tokoh-tokoh superhero periode awal. DC lebih menggunakan isu-isu politik, rasisme, korupsi dan kepadatan penduduk yang tidak terkesan anarkis untuk pemilihan ceritanya. Perkembangan DC terus berlangsung,cerita-cerita superhero mulai difilmkan dan menjadi tontonan yang digemari masyarakat Amerika dan masyarakat luar. Masuk ke era modern “The Modern Age” film superhero dikemas lebih modern dengan desain visual dan konsep yang lebih menarik seperti 3D. Meskipun saat ini DC memiliki banyak saingan dan tidak secemerlang dulu, DC tetap bisa bertahan dalam ketatnya persaingan industri pasar, ada satu hal yang tidak boleh diabaikan yakni DC sebagai pelopor kemajuan industri komik dan euforia kefenomenalan DC dimasanya. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori-Teori Asaz Religi

Teori Evolusi Kebudayaan Part I

Pendekatan Studi Media & Antropologi Media