review film MIRACLE WORKER
NAama : Alfi Indah Kumala
Nim : 125110800111014
Review
Film miracle worker
Judul Film : Miracle
Worker
Produksi : Walt Disnep
Film
ini menceritakan tentang seorang gadis kecil bernama Helen keller, seorang
gadis tuna rungu, tuna netra sekaligus tuna wicara yang hidup dalam sebuah
keluarga berada ayahnya adalah seorang bangsawan dan ibunya adalah seorang
perempuan yang amat menyayangi dirinya meskipun dengan keadaan cacat. Selain
itu ada james, kakak laki-laki yang sedikit terganggu dan tidak suka dengan
kondisi kecacatan Helen.
Kehidupan Helen baik dan normal sapai dia berumur dua
tahun namun setelah itu dirinya berubah
menjadi anak bisu, buta, tuli dan
temperamental. Sikap dan tingkah lakunya kasar dan terkesan tidak beretika,
seperti makan langsung dengan tangan dan mengambil dari piring orang lain,
bertindak kasar, cepat marah dan sering menangis dengan meronta-ronta hal itu
terjadi karena orang tua Helen membiarkannya belaku demikian (dari uraian ini
dapat diketahui bahwa lingkungan dapat mempengaruhi budaya tingkah laku
individu ). Kedua orang tua Helen bingung apa yang hendak dilakukan dengan
putrinya tersebut, mereka sudah kerap kali berkonsultasi dan meminta tolong
pada banyak dokter/psikolog tapi tidak ada yang mengatakan kesanggupanya. Ayah
Helen hampir putus asa akan memasukkan Helen ke RSJ hingga pada suatu pagi bibi
Helen berkunjung ke rumah Helen dan menyarankan agar mencoba menghubungi.
Selang beberapa hari kemudian Nn. Sullivan salah seorang murid terbaik di
sekolah bersedia dikirim ke rumah Helen. Pada saat tiba tiba di rumah Helen,
Nn. Sullivan sudah tidak sabar hendak bertemu dengan Helen. Kesan pertama pada
saat itu Nn. Sullivan mendapatkan kesan kurang baik dari Helen, dia memukul Nn.
Sullivan hingga giginya berdarah dan meguncinya di dalam kamar. Namun meskipun
begitu Nn. Sullivan bertekad ingin mengajar Helen dan merubah kehidupan anak
itu, membebaskannya dari ketersesatan dan membuat Helen yang bisu dan tuli
dapat menjalani kehidupan seperti orang normal.
Hari hari berikutnya Nn. Sullivan mulai
mendidik Helen dengan keras mulai dari mengeja huruf dan mengajarkan kosa kata.
Namun disadarinya mendidik Helen di
dalam rumah tidak akan berhasil karena dia masih bergantung pada lingkungannya
(uraian ini menggambarkan bahwa kebudayaan dalm diri individu selain
dipengaruhi segi lingkungan juga dipengaruhi oleh segi biologis dan psikologis),
akhirnya Nn. Sullivan menemukan tempat yang tepat untuk mengajar Helen yakni
sebuah pondok kayu di tengah perkebunan
milik keluarga. Setelah diajak berkeliling kota (agar Helen menganggap tempat
itu jauh dari rumahnya) Helen
ditinggalkan bersama Nn. Sullivan di pondok kayu untuk beberapa hari.
Lambat tapi pasti Nn. Sullivan dapat mendekati Helen, hari demi hari dilalui dengan
mengajar Helen mulai dari mengeja huruf, melambangkan huruf dengan tangan,
mengenal kosa kata, mengenal lingkungan dan alam serta etika dalam pergaulan
sehari-hari (uraian ini menunjukkan bahwa nama, lambing, istilah dapat
membentuk sebuah konsep pada gejala sosial budaya yang dipelajari, selain itu
uraian ini juga menunjukkan bahwa awal mula sebuah kebiasaan/budaya berawal
dari sebuah gagasan), seperti dugaan Nn. Sullivan Helen bisa berubah kini Helen
menjadi gadis kecil yang manis, bisa makan dengan cara yang baik (nilai-nilai
dan cara berlaku di masyarakat adalah salah satu konsep kebudayaan , menghafal
banyak kosa kata (meskipun tidak mengeti apa yang dimaksud) dan sikanya yang
relatif stabil. Pada waktu-waktu terakhir tinggal di pondok kayu Nn. Sullivan
khawatir jika Helen kembali ke rumah maka ia akan kembali seperti sikap yang
dulu, dan pada saat kembali ke rumah hal yang dikhawatirkannyapun benar-benar
terjadi. Pada saat makan bersama keluarga, Helen kembali makan dengan
tangannya, Nn. Sullivan merasa bingung kenapa Helen bisa seperti ini, ketika ia
mencegahnya Helen langsung menjatuhkan diri ke lantai dan menangis keras semua
keluarga yang melihatpun merasa sanksi melihatnya, seketika itu Nn. Sullivan
membawa Helen dengan paksa menuju pompa air
sambil berbisik “water” berulang kali dan memaksa agar Helen bisa
mengerti apa arti sebuah kata, ia terus memompa agar air yang keluar membasahi
tangan Helen. Disaat kesabaran hati Nn.
Sullivan hampir habis dan berputus asa atas usahanya selama ini, tiba-tiba
Helen tau apa benda yang mengalir diatas tanganya. Sambil meneneskan air
mata Nn. Sullivan benar-benar senang
dengan apa yang terjadi.
Mulai
saat itu berkat seorang guru yang hebat yakni Nn. Sullivan, Helen mengerti apa
dan siapa itu ayah, ibu, guru dan semua yang ada disekelilingya bahkan ia bisa membuktikan
bahwa gadis bisu, buta dan tuli dapat menjadi perempuan yang luar biasa bisa
lulus dari Radcliff College dan menjadi salah seorang dari pengacara ternama di
dunia (uraian ini menunjukkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan ide-ide
mempengaruhi kehidupan manusia).
Komentar
Posting Komentar